TEORI EKONOMI
MODEL ALIRAN MELINGKAR
KELOMPOK 2:
AHIMZA Q. ANJUN
BELA BERLIANA PUTRI
DESSI AFIFAH
DHIA ASYIFA
LANCERA SUSENO PUTERI
RAIDA ZHAFIRA
RATU ADELIA
RISYA FARAH DECERA
SITI NURAINI
SUCI WULAN SARI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KARAWACI
2015
KATA PENGANTAR
MODEL ALIRAN MELINGKAR
KELOMPOK 2:
AHIMZA Q. ANJUN
BELA BERLIANA PUTRI
DESSI AFIFAH
DHIA ASYIFA
LANCERA SUSENO PUTERI
RAIDA ZHAFIRA
RATU ADELIA
RISYA FARAH DECERA
SITI NURAINI
SUCI WULAN SARI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KARAWACI
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kerena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah kami tentang Model Aliran Melingkar. Di dalam makalah ini kami akan menjelaskan mengenai model aliran melingkar sederhana, dampak tabungan dan investasi terhadap kegiatan ekonomi, peranan laba ditahan, peranan pemerinta, perdagangan luar negeri serta injeksi dan kebocoran. Dan terima kasih kepada Ibu Christina Wulandari selaku dosen mata kuliah Teori Ekonomi 1 yang telah memberikan kami tugas ini kepada kami.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai model aliran melingkar dalam ilmu ekonomi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami mengharapkan masukan baik berupa kritik ataupun saran demi perbaikan makalah yang akan dibuat di masa mendatang. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami siapapun yang membacanya pada umumnya dan kami pada khususnya.
Tangerang, Desember 2015
Penulis
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
- TUJUAN
- MANFAAT PENULISAN
- Untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah Teori Ekonomi;
- Dapat lebih mendalami tentang model aliran melingkar dalam ilmu ekonomi; dan
- Sebagai bahan dalam memberikan sumbangan pemikiran pada masyarakat/pelaku ekonomi serta pemerintah dalam kegiatan perekonomian.
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ekonomi dewasa ini dan juga semakin ketatnya persaingan yang terjadi dalam dunia usaha, baik dalam negeri maupun diluar negeri dimana sistem ekonomi dewasa ini sudah memasuki era persaingan global antar Negara. Oleh karena itu dirasakan perlu adanya pemahaman serta pengetahuan bagi kalangan pelaku ekonomi guna meningkatkan mutu, kinerjanya dalam mengembangkan unit-unit usahanya. Dan bagi para siswa hal ini akan dirasa sangat bermanfaat nilainya didalam kita mempelajari model aliran melingkar yang ada sehingga akan memberikan gambaran yang jelas dalam siswa mendapatkan tambahan wawasan dan pengetahuan sebagai bekal nantinya. Hal inilah yang melatarbelakangi pentingnya bagi setiap siswa untuk mempelajari aspek-aspek yang saling terkait dalam perekonomian, dimana pelaku ekonomi memiliki peran yang sangat strategis, dan pemerintah juga berperan penting sebagai pemberi juga pemegang kebijakan yang dapat member makna positif bagi para pelaku ekonomi baik itu kebijakan yang berdampak langsung maupun tidak langsung bagi pelaku ekonomi itu sendiri. Jadi dengan demikian siswa dapat melakukan analisis-analisis yang terkait dengan hal itu. Siswa juga dituntut lebih pro aktif untuk ikut serta menyumbangkan pengetahuan maupun pemikiran-pemikirannya untuk kemajuan ekonomi.
Seperti ilmu-ilmu yang lain, ilmu ekonomi juga mempergunakan model dalam penerapannya. Sebagai contoh, dalam ilmu biologi seringkali seorang guru menggunakan alat peraga tubuh manusia yang terbuat dari plastik. Model tubuh manusia tersebut merupakan model dalam ilmu biologi. Model tersebut menampilkan bagian-bagian penting dari tubuh manusia, seperti jantung, ginjal, usus, dan sebagainya. Meskipun model tersebut tidak secara keseluruhan menampilkan bagian-bagian tubuh manusia, model tubuh manusia yang terbuat dari plastik tersebut sangat bermanfaat dalam mempelajari organ tubuh manusia.
Seperti halnya dalam ilmu biologi tersebut, dalam mempelajari ilmu ekonomi juga digunakan model-model untuk memudahkan memahami konsep-konsep yang ada dalam ilmu ekonomi. Namun berbeda dengan model biologi yang disebutkan tadi, model dalam ilmu ekonomi ini berbentuk diagram. Model ekonomi juga tidak menunjukkan semua hal yang ada di dalam sebuah perekonomian. Hanya hal-hal yang penting saja yang ditampilkan, untuk memudahkan kita dalam memahami konsep-konsep di dalam ilmu ekonomi tersebut.
Salah satu model di dalam ilmu ekonomi yaitu Circular-Flow Diagram atau Diagram Aliran Melingkar. Model Diagram Aliran Melingkar tersebut yang akan kami bahas dalam makalah ini.
Adapun tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah agar para mahasiswa memperoleh gambaran tentang model aliran melingkar dan pelaku-pelaku ekonomi yang ada secara garis besar dalam suatu perekonomian. Serta kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah bagi para pelaku ekonomi yang ada di Indonesia.
Sedangkan secara khusus makalah ini bertujuan agar para mahasiswa lebih memahami dan mengetahui seberapa penting model aliran melingkar dalam kegiatan ekonomi untuk menganalisis permasalahan ekonomi yang ada serta mendorong untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada tersebut.
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
- MODEL ALIRAN MELINGKAR SEDERHANA
- DAMPAK TABUNGAN DAN INVESTASI
- Menurunkan harga; atau
- Mengurangi produksi sampai sejumlah yang dibeli oleh konsumen.
- PERANAN LABA DITAHAN DAN PENYUSUTAN
- PERANAN PEMERINTAH
- Kegiatan Konsumsi Pemerintah
- Kegiatan Produksi Pemerintah
- Kegiatan Distribusi Pemerintah
- Menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dalam hal bantuan kegiatan pendidikan. Misalnya buku pelajaran, alat tulis dan sebagainya.
- Memberi bantuan kepada rakyat miskin berupa penyaluran raskin (beras rakyat miskin) melalui BULOG.
- Menaikkan harga;
- Menaikkan produksi; atau
- Keduanya.
- PERANAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI
- RINGKASAN INJEKSI DAN KEBOCORAN
Secara sederhana model kegiatan ekonomi dapat digambarkan sebegai berikut:
Gambar 2.1.
Aliran Melingkar dan Arus Uang
Gambar di atas menjelaskan aliran secara terus-menerus barang dan jasa serta pembayaran uangnya. Ada dua pelaku kegiatan ekonomi dalam gambar tersebut, yakni: Konsumen (rumah tangga) dan Produsen (pengusaha atau perusahaan).
Konsumen menyediakan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, tanah, enterpreneur dan sebagainya kepada pihak produsen. Kemudian produsen mengombinasikan faktor-faktor produksi tersebut untuk menghasilkan barang dan jasa. Barang dan jasa inilah yang kemudian akan dijual kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Dan sebagai imbalan dari penyerahan faktor-faktor produksi tersebut, produsen akan membayar harganya yang berupa upah, bunga, sewa dan keuntungan. Semua itu merupakan pendapatan bagi konsumen atau pemilik faktor produksi. Dengan pendapatan ini konsumen dapat membayar atau membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen. Dengan demikian terdapat aliran yang terus-menerus barang dan jasa serta pembayaran uang.
Tabungan adalah bagian dari pendapatan konsumen yang tidak dibelanjakan/ digunakan untuk konsumsi. Pendapatan yang disisihkan adalah pendapatan saat ini (current income) bukan pendapatan masa lalu yang disisihkan. Dalam analisis diagram melingkar digunakan konsep aliran (flow) pendapatan atau konsumsi, bukan akumulasi barang dan uang. Diagram aliran melingkar dengan memperhatikan adanya tabungan dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2.
Aliran Melingkar dengan Tabungan
Keterangan:
C = Pengeluaran konsumen
Y = Pembayaran faktor produksi
Biasanya untuk pendapatan dinyatakan dengan simbol huruf Y. Dari gambar diatas terlihat bahwa hubungan antara pendapatan, konsumsi dan tabungan dapat dituliskan sebagai Y = C + S . Dengan adanya tabungan berarti pengusaha membayar kepada konsumen untuk pembelian faktor produksi (Y) lebih besar daripada yang diterima dari konsumen untuk pembelian barang dan jasa (C). Dengan kata lain biaya pembelian faktor produksi lebih besar dari hasil penjualan barang, sehingga ada sebagian barang yang tidak terjual (ada persediaan barang). Untuk menghadapi keadaan ini produsen dapat melakukan dua hal, yaitu :
Apabila alternatif pertama yang diambil, diharapkan konsumen membeli lebih banyak sehingga kelebihan produksi dapat terjual. Kadangkala produsen menderita penurunan keuntungan dengan penurunan harga tersebut. Karena keuntungan (dividend) termasuk di dalam pendapatan (Y), maka pendapatan akan mengalami penurunan. Apabila alternatif yang kedua (mengurangi produksi) yang dipilih, maka produsen akan mengurangi pembelian faktor produksi. Tindakan ini akan mengurangi pendapatan konsumen. Dengan demikian apakah tindakan yang pertama atau kedua, semuanya akan mengakibatkan penurunan pendapatan (Y).
Penurunan pendapatan ini akan berjalan terus sampai pendapatan (Y) = konsumsi (C), yakni tabungan (S) kembali menjadi nol. Dan analisis di atas tampaknya tabungan menyebabkan kontraksi kegiatan ekonomi. Tetapi pada kenyataannya tidak selalu demikian. Konsumen tidak menabung uangnya di dalam almari atau di bawah bantal (kalau mereka melakukan hal yang demikian namanya bukan saving tetapi hoarding). Dengan adanya lembaga keuangan (bank misalnya) konsumen menabung uangnya di sana, yang kemudian oleh bank dipinjamkan kepada produsen untuk investasi. Pengertian investasi adalah pembelian barang modal, yakni barang yang dipakai untuk menghasilkan barang lain. Kenaikan investasi dapat mendorong kenaikan pendapatan. Proses kenaikan pendapatan sebagai akibat kenaikan investasi (proses multiplier). Apabila tabungan (S) merupakan kebocoran (leakage) dari aliran melingkar, maka investasi (I) merupakan injeksi ke dalam aliran (flow) melingkar tersebut. Peranan investasi dalam aliran melingkar dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.3.
Aliran Melingkar dengan Investasi
Keterangan:
C = Pengeluaran konsumen
Y = Pembayaran faktor produksi
Injeksi dana investasi memungkinkan produsen menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak. Untuk itu dia akan membeli faktor produksi yang lebih banyak juga. Sebagai hasilnya pendapatan yang diterima oleh konsumen meningkat. Kenaikan pendapatan konsumen tersebut akan mendorong mereka menambah konsumsi, tabungan atau keduanya. Posisi keseimbangan akan tercapai manakala besarnya injeksi (investasi) sama dengan kebocoran (tabungan).
Hal ini terjadi pada tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Tentu saja kenaikan pendapatan tersebut terealisir apabila masih ada faktor produksi yang belum digunakan sepenuhnya (masih menganggur). Jika tidak ada faktor produksi yang menanggur, tambahan investasi akan mengakibatkan kenaikan harga saja (inflasi).
Hubungan antara tabungan dan investasi adalah sebagai berikut. Apabila tabungan lebih besar daripada investasi maka dampaknya akan menurunkan pendapatan, sebaliknya apabila investasi lebih besar dan tabungan kegiatan ekonomi cenderung meningkat. Keseimbangan ekonomi akan terjadi apabila tabungan sama dengan investasi.
Laba yang tidak dibagi, merupakan sebagian atau keseluruhan laba yang diperoleh perusahaan yang tidak dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Jumlah laba yang tidak dibagi ini dapat digunakan oleh perusahaan untuk tambahan modal atau untuk memperbesar modal perusahaan.
Laba ditahan merupakan bagian dari pendapatan karena pendapatan adalah penerimaan sebagai imbalan penyerahan faktor produksi berupa upah, bunga, sewa dan laba. Oleh karena itu laba ditahan pada gambar di bawah ini tidak digambar gelap.
Gambar 2.4.
Aliran Melingkar dengan Laba Ditahan dan Penyusutan
Keterangan:
C = Pengeluaran konsumen
I = Investasi
Y = Pendapatan
D = Penyusutan
Produsen menaruh uangnya ke dalam pasar uang (modal) dengan cara menyisihkan atau menyadangkan untuk penyusutan. Alat-alat, mesin dan barang modal lainnya yang akan mengalami kerusakan apabila dipakai akan diganti dengan uang yang disisihkan tersebut. Uang yang disisihkan itu disebut cadangan penyusutan. Penyusutan bukan merupakan bagian dari pendapatan karena bukan sebagai pembayaran penggunaan faktor produksi, tetapi sebagai pengeluaran produsen. Oleh karena itu dalam gambar di atas peyusutan digambar gelap, tidak seperti laba di tahan.
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
Pemerintah dalam menjalankan tugasnya membutuhkan barang dan jasa. Kegiatan konsumsi pemerintah dapat berupa kegiatan membeli alat-alat tulis kantor, membeli alat-alat kedokteran, membeli peralatan yang menunjang pendidikan, membangun jalanan, menggunakan tenaga kerja untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah, dan sebagainya.
Pemerintah ikut berperan dalam menghasilkan barang dan atau jasa yang diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Pelaksanaan peran pemerintah dalam kegiatan produksi diwujudkan dalam kegiatan usaha hampir di seluruh sektor perekonomian. Sebagai pelaksana kegiatan produksi pemerintah mendirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PLN yang mengelola listrik, dan PT Telkom yang mengelola komunikasi dan Indonesia merupakan salah atu kegiatan produksi pemerintah.
Selain melakukan kegiatan konsumsi, pemerintah juga berperan dalam kegiatan distribusi. Kegiatan distribusi ini berbeda dengan kegiatn distribusi dalam sektor lainnya (rumah tangga ataupun perusahaan). Pemerintah menyalurkan barang atau jasa yang bersifat bantuan. Berikut ini kegiatan-kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah:
Peranan pemerintah di dalam kegiatan ekonomi terlihat pada anggaran pendapatan dan belanja (budget). Pada dasarnya budget ini meliputi penerimaan (dari pajak) dan pengeluaran. Peranan pemerintah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.5.
Aliran Melingkar dengan Peranan Pemerintah
Bentuk apapun dari pajak akan mempunyai dampak menurunkan kegiatan ekonomi (depresi) karena merupakan kebocoran dari aliran kegiatan ekonomi. Sebagai contoh pajak pendapatan konsumen. Pendapatan yang dapat dibelanjakan akan berkurang, demikian juga kemungkinan menabung juga akan semakin kecil. Konsekuensinya, pajak akan mengurangi permintaan akan barang dan jasa, dan produsen akan menyesuaikan apakah dengan menurunkan harga atau kuantitas produksi. Kedua tindakan ini akan mengurani pendapatan (Y) yang diterima konsumen. Dengan demikian pajak mempunyai dampak depresi kegiatan ekonomi.
Pada dasarnya ada dua macam pajak, yakni pajak langsung dan pajak tidak langsung. Pajak langsung berupa pajak pendapatan perseorangan dan badan (usaha).
Pajak pendapatan merupakan pajak pajak sebagai akibat dari adanya pendapatan perorangan atau laba badan usaha. Pajak tidak langsung bukan diambil dari pendapatan pemilik faktor produksi, tetapi dari produk yang dihasilkan atau dijual, seperti misalnya cukai rokok. Pajak ini dibayar oleh produsen sebagai biaya melakukan kegiatan bisnis. Biaya produksi total terdiri dari biaya faktor produksi (Y), penyusutan (D) dan pajak perusahaan tidak langsung (T). Oleh karena itu produksi nasional kotor (GNP) dapat dirumuskan dengan GNP = Y + D + T dan ini merupakan penawaran agregat.
Pemerintah memungut pajak untuk membiayai pengeluarannya guna menyediakan jasa bagi masyarakat. Dalam kenyataannya, pemerintah juga menghasilkan barang dan jasa seperti produsen pada umumnya.
Pembelian barang dan jasa oleh pemerintah mempunyai dampak mendorong kegiatan ekonomi, menambah permintaan agregat. Produsen akan melakukan 3 kemungkinan reaksi:
Namun apabila faktor produksi telah digunakan sepenuhnya (full-employment) dampak pengeluaran pemerintah ini akan menimbulkan inflasi. Sebaliknya, apabila faktor produksi belum digunakan sepenuhnya (pengangguran) produksi dapat meningkat.
Perdagangan internasional meliputi impor (M) dan ekspor (X). Net ekspor (F) merupakan selisih antara ekspor dan impor (F = X - M). Permintaan agregat kemudian menjadi C + I + G + F. Dengan demikian GNP menurut pengeluaran adalah GNP = C + I + G + F.
Impor adalah pembelian barang dan jasa dari luar negeri, seperti pembelian barang buatan Jepang. Uang mengalir ke luar negeri, mengurangi permintaan agregat dalam negeri. Produsen dalam negeri akan menurunkan harga, mengurangi produksi atau keduanya.
Semuanya ini akan menurunkan pendapatan yang diterima oleh konsumen. Konsumsi mereka akan turun, dan akhirnya kegiatan ekonomi menurun. Impor merupakan kebocoran dari aliran melingkar. Sebaliknya ekspor akan mendorong kegiatan ekonomi karena orang asing yang membeli barang produksi dalam negeri.
Permintaan agregat dalam negeri naik. Produsen menaikkan harga, produksi atau keduanya. Semuanya akan meningkatkan pula aliran uang (pendapatan) kepada konsumen. Konsumen akan menaikkan konsumsi dan seterusnya. Dengan demikian ekspor merupakan injeksi ke dalam aliran melingkar dapat mendorong kegiatan ekonomi. Gambar dibawah ini menjelaskan peranan perdagangan luar negeri:
Gambar 2.6.
Aliran Melingkar dengan Peranan Perdagangan Luar Negeri
Secara ringkas dampak komponen-komponen pokok (injeksi dan kebocoran) terhadap kegiatan ekonomi (yang diukur dengan GNP). Dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.7.
Injeksi Kebocoran
Pengeluaran konsumsi (C) relatif konstan, oleh karena itu didalam gambar di atas ditunjukkan dengan permukaan air yang normal dengan huruf C. Tiga pipa pengontrol injeksi, yaitu investasi (I), pengeluaran (G), dan Ekspor (X). Aliran yang merupakan kebocoran terdiri dari: tabungan (S) ,pajak (Tx), impor (M), dan laba ditahan (R). Air di dalam bak ibarat GNP, yang terdiri dari C + I + G + F. Jumlah air dalam bak dapat disesuaikan dengan mengatur injeksi dan kebocoran. Apabila injeksi pengeluaran pemerintah (G) dibuka (ditambah), maka air dalam bak (GNP) akan naik.
GNP akan naik atau turun tergantung dari seberapa lebar injeksi dan kebocoran dibuka. Dari gambar dijelaskan bahwa nampak GNP sebagai hasil dari berbagai aliran (injeksi dan kebocoran).
Jika air dalam bak itu penuh, dan tambahan injeksi dilakukan maka air akan tumpah keluar. Artinya, apabila faktor produksi telah digunakan sepenuhnya (full employment) tambahan injeksi (G) akan menimbulkan inflasi (ibarat air yang tumpah tadi). Air dalam bak yang tidak penuh ibarat adanya faktor produksi yang masih menganggur.
Gambar 2.8.
Perubahan GNP karena Injeksi dan Kebocoran
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
- KESIMPULAN
- Membuat pola pembangunan nasional;
- mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa;
- mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa serta faktor-faktor produksi;
- membuat APBN;
- mengatur distribusi pendapatan nasional;
- menentukan struktur ekonomi nasional; dan
- mengetahui hak dan kewajiban pemerintah kepada masyarakat.
- Untuk mengetahui hak dan kewajiban masyarakat;
- untuk mengetahui jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh masyarakat; dan
- untuk memperluas wawasan.
Di dalam ilmu ekonomi digunakan model-model untuk memudahkan memahami konsep-konsep yang ada dalam ilmu ekonomi tersebut. Namun berbeda dengan model-model dari ilmu pengetahuan yang lain, model dalam ilmu ekonomi ini berbentuk diagram. Model ekonomi juga tidak menunjukkan semua hal yang ada di dalam sebuah perekonomian. Hanya hal-hal yang penting saja yang ditampilkan dalam model ini untuk memudahkan kita dalam memahami konsep-konsep di dalam ilmu ekonomi tersebut.
Salah satu model di dalam ilmu ekonomi yaitu Circular-Flow Diagram atau Diagram Aliran Melingkar. Circular flow diagram ini digunakan untuk membantu dalam memahami bagaimana kegiatan ekonomi berlangsung dalam kondisi tertentu, dan dapat memperkirakan kegiatan ekonomi yang akan terjadi sebagai akibat suatu kebijakan. Adapun manfaat mempelajari circular flow diagram adalah sebagai berikut.
Bagi Pemerintah:
"Semoga Makalah Model Aliran Melingkar ini dapat membantu anda menyelesaikan penulisan anda"
- Lancera Suseno Puteri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar